Membicarakan pernikahan sama dengan membicarakan masa depan. Kamu yang berencana menikah pastinya telah memiliki pandangan untuk meneruskan hidup selanjutnya.
Dari sisi agama, menikah adalah sunah Rasul. Sementara dari sisi psikologi, menikah merupakan kebutuhan. Jadi, kalau belum menikah, segerakanlah.
Tapi, menyegerakan bukan berarti tanpa rencana ya, guys. Kamu juga mesti teliti dalam memilih pasangan seumur hidupmu.
Bagaimana dengan menikah muda, guys? Mungkin sebagian besar dari kamu khawatir akan sebuah pernikahan.
Terlebih kalau kamu adalah seorang laki-laki dan belum punya pekerjaan atau sudah bekerja namun gaji pas-pasan.
_Guys, apa yang kamu pikirkan memang hal wajar. Tapi, bukan berarti itu menjadi penghalangmu untuk menikah di usia muda. Banyak kok, yang memilih menikah muda, rezekinya justru bertambah.
Jika kamu dan pasanganmu sama-sama bekerja, tentunya penghasilan akan menjadi satu. Otomatis juga menambah rezeki kamu berdua. Selain itu, juga meringankan beban yang sebelumnya ditanggung sendirian.
Sebaliknya, jika yang bekerja hanya suami saja dan istri di rumah, jangan resah karena Tuhan Maha Mengetahui Lagi Maha Pemberi Rezeki, pastinya akan memberikan rezeki sesuai kebutuhanmu.
Biasanya, ketakutan untuk menempuh jenjang pernikahan terjadi karena kamu melihat bahwa tanggunganmu masih sangat banyak dan akan bertambah banyak. Misalnya, ada adik yang sekolah, angsuran ini itu, dan belum lagi kalau kamu punya anak.
Sekali lagi, tidak semuanya benar. Apabila kamu mau berusaha dan yakin, menikah muda tidaklah menjadi masalah besar.
Lalu, bagaimana kalau kamu masih kuliah. Tidak ada yang salah dengan pernikahan ketika masih kuliah.
Tapi, catatan pentingnya, bagi anak kuliahan, jika memang ingin menikah, pertimbangkan, dan persiapkan diri secara mental dan fisik. Jangan sampai pernikahan muda justru jadi boomerang kamu ya, guys.
1.Kamu tidak lagi sendirian
Ini yang paling asik ketika menikah, yakni hampir semua kegiatan dilakukan bersama. Misalnya, menonton televisi, main game, dan jalan-jalan selalu bersama-sama.
Bagi suami, memiliki seorang istri adalah kebahagiaan tersendiri. Pulang kerja ada yang menyambut. Lelah, ada yang memijit dan membuatkan teh. Kemana-mana pun tidak lagi seorang diri.
Kondangan juga didampingi istri. Intinya, sebuah pernikahan akan membuat hati kamu jauh dari kekosongan.
Lalu, masih berpikir berapa kali lagi untuk menikah, guys?
2.Semangat kerja lebih tinggi
Semangat kerja berkaitan erat dengan usia. Produktivitas terbaik dilakukan orang-orang yang masih berusia muda. Apalagi jika sudah ada istri dan anak, kamu pasti akan lebih semangat mencari nafkah
3.Masih muda pasti kuat dan segar
Ini sih sudah hal mutlak. Orang-orang berusia muda relatif lebih muda, memiliki stamina kuat dan tentunya lebih fresh. Kalau kamu punya anak, kamu akan lebih kuat dan semangat dalam mengasuhnya hingga dewasa.
Saat sudah dewasa pun usiamu dan si anak tidak terpaut terlalu jauh sehingga bisa lebih dekat dan bersahabat.
4.Banyak dinamika kehidupan
Usia 21 hingga 25 tahun adalah usia peralihan menuju dewasa. Baik suami maupun istri ketika ini akan mengalami berbagai kejutan dan hal yang baru.
Pengalaman tersebut dapat menjadi hal menyenangkan dan sekaligus menguji kesabaran. Kamu dan pasanganmu harus saling mengerti satu sama lain.
5.Usia muda masih produktif
Gemar melakukan banyak hal dan bereksperimen adalah jiwa yang lazim dimiliki para pemuda. Nah, jika sudah menikah, cobalah mengajak pasanganmu dalam melakukan aktivitas yang bisa dijalankan bersama.
Usia muda juga merupakan usia produktif untuk melahirkan keturunan lebih dini dan merencanakan berapa keturunan yang kamu dan pasanganmu inginkan.
Demikianlah tadi beberapa manfaat menikah di usia muda antara 21 hingga 25 tahun.
Pertimbangkan masak-masak dan persiapkan dirimu dengan baik. Kalau sudah menikah, kamu tidak akan pernah sendiri karena selalu ada yang menemani.
LIKE & SHARE yya guys
