Sosok polisi ganteng ini tampak kalem. Di akun instagramnya @WELLYKASWARA tidak diketemukan video lipsync aplikasi dubsmash.
Namun di balik kekalemannya, tersimpan prestasi yang tidak sering dimiliki anak muda sebayanya. Welly, sekian panggilannya, yaitu polisi yang memiliki predikat hafizh atau penghafal Al Qur’an.
“Saya menghafal Al Qur’an mulai sejak SMA sekitaran th. 2011, dan tetap masih selalu menghafal sampai sekarang ini.
Saat ini saya telah hafal 10 juz karena pernah vakum lebih kurang 1, 5 th. lantaran kuliah dan pendidikan, ” papar anggota Dit. Sabhara Polda Sumatera Selatan ini.
Prestasinya tersebut yang lalu membawanya jadi polisi. “Polda Sumsel lewat Bapak Karo SDM Kombes Pol M.
Mustaqim mempunyai terobosan baru dengan merekrut calon polisi yang memiilki prestasi di bagian agama, terlebih penghafal Al Qu’ran.
Hingga saat ini umumnya yang diterima adalah atlet dan paskibraka.
Menurut saya ini terobosan yang betul-betul baik.
Beliau awalannya datang ke pondok pesantren untuk mencari santri yang menginginkan jadi polisi namun dengan ketetapan yang sesuai sama, umpamanya tinggi badan, bisa berenang.
Dasarnya, walau di ambil melalui jalur hafizh, masihlah mesti memiliki standard dan lulus tes polisi dengan fair. Bukanlah mentang-mentang hafizh di yakinkan lulus, ” jelas Welly.
Lantaran kemampuannya itu, Welly sering di panggil polisi hafizh.
“Masyarakat yang menamai polisi hafizh. Sesungguhnya Al Hafizh itu adalah orang yang telah hafal 30 juz. Sesaat saya masihlah sistem belajar, ” katanya.
Welly juga bahagia lantaran dianya diberi amanah oleh Polda Sumsel untuk meneruskan hafalannya. “Jadi kami diberi saat oleh pimpinan untuk mengaji di masjid usai apel pagi, ” ungkap pria kelahiran 13 Januari 1995 ini.
Selain itu, Welly juga peroleh pekerjaan mengajar polisi yang masihlah belum lancar membaca Al Qur’an.
Umumnya dikerjakan di masjid lingkungan Polda Sumsel maupun di panggil ke ruang.
Ada panduan supaya bisa lancar menghafal Qur’an???
“Tergantung tekad awalannya.
Jadi penghafal Qur’an mesti benar-benar memiliki tekad yang kuat.
Baru setelah itu lakukan perbaikan bacaan (tahsinul Qur’an).
Lalu, mulai menghafal dengan membaca berkali-kali atau bila perlu didengarkan berulang-kali melalui mp3 atau semacamnya.
Lantas, baru kita tes hafalan itu sudah masuk atau belum, ” urai polisi yang kegemaran membaca ini.
Oh iya, lantaran punyai gelar hafizh ini, banyak cewek-cewek yang cobalah mendekatinya lho. Sayangnya, Welly belum ingin, taaruf dulu nih.
“Secara manusiawi pasti saya menginginkan menikah, tetapi dalam periode pendek belum ada.
Saya masihlah ingin membahagiakan orang-tua dan adik-adik dulu, masihlah menginginkan nabung, dan menginginkan menamatkan hafalan, tegasnya.
Berbarengan Welly, ada lima polisi penghafal Al Qur’an yang lain di Polda Sumsel.
Welly dan sebagian rekannya ini benar-benar bisa jadi inspirasi buat anak-anak muda saat ini yang makin jauh dari Al Quran, tetapi makin dekat dengan sosmed.
