• Home
  • About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Page Error

MuslimShare.Org

  • Home - MuslimShare.Org

#visitor

Beranda » Uncategories » Inilah Hukum Sholat Sambil Menangis - muslin & Muslimah WAJIB BACA!

Inilah Hukum Sholat Sambil Menangis - muslin & Muslimah WAJIB BACA!

Penulis Unknown Diterbitkan 01.10.00
Tweet
Sahabat muslimah pernah melihat orang yang shalat hingga menangis sesenggukan? Bagaimana hukumnya shalat sambil menangis seperti itu?
Allah SWT berfirman, “Dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58).

Dalam hadits disebutkan, dari ‘Abdullah bin Asy-Syikkhir, ia berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat, ketika itu beliau menangis. Dari dada beliau keluar rintihan layaknya air yang mendidih.” (HR. Abu Daud no. 904 dan Tirmidzi dalam Asy-Syamail Al-Muhammadiyah no. 322. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit keras, ada seseorang yang menanyakan imam shalat kemudian beliau bersabda, “Perintahkan pada Abu Bakr agar ia mengimami shalat.”

‘Aisyah lantas berkata, ”Sesungguhnya Abu Bakr itu orang yang sangat lembut hatinya. Apabila ia membaca Al-Qur’an, ia tidak dapat menahan tangisnya.” Namun beliau bersabda, “Tetap perintahkan Abu Bakr untuk menjadi imam.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 713 dan Muslim no. 418).

So, Sob, berdasarkan keterangan yang ada di hadits dan quran, menangis saat shalat kerena takut pada Allah SWT tidak membatalkan shalat.

Beberapa
pandangan ulama madzhab soal hal ini:

1. Ulama Hanafiyah berpandangan bahwa jika menangis dalam shalat dikarenakan sedih pada musibah, maka itu membatalkan shalat. Karena seperti itu dianggap sebagai kalam manusia (perkara di luar shalat, pen.). Namun jika karena mengingat surga dan takut pada neraka, shalatnya tidaklah batal. Seperti itu menunjukkan bertambahnya khusyuk. Sedangkan khusyuk adalah ruh dari shalat.

2. Ulama Malikiyah berpandangan bahwa menangis dalam shalat bisa jadi dengan suara atau tanpa suara. Jika menangis tanpa suara, shalatnya tidak batal. Jika dengan suara, shalatnya batal. Sedangkan jika menangisnya dengan suara dan itu atas dasar pilihannya, shalatnya batal. Jika bukan atas pilihannya dan didasari karena sangat khusyuknya, shalatnya tidak batal walaupun banyak. Namun kalau bukan karena khusyuknya, shalatnya batal.

3. Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa jika menangisnya keluar dua huruf, maka membatalkan shalat karena seperti itu meniadakan shalat. Meskipun ketika itu menangisnya karena takut akhirat. Ini pendapat yang paling kuat dalam madzhab Syafi’i, walau dalam madzhab Syafi’iyah sendiri ada yang menyelisihi pendapat tersebut.

4. Ulama Hambali berpendapat bahwa jika menangisnya terdiri dari dua huruf, itu muncul karena khasyah (rasa takut yang besar), atau bahkan sambil tersedu-sedu, tidaklah membatalkan shalat. Karena seperti karena terhanyut dalam dzikir. Begitu juga kalau seseorang tidak khusyuk lalu menangis dalam shalat, shalatnya batal.

5. Ibnul Qayyim mengatakan dalam Zadul Ma’ad, “Memaksakan diri untuk menangis disebut at-Tabaki, ada dua macam. Ada yang terpuji dan ada yang tercela. Memaksakan diri untuk nangis yang terpuji adalah berusaha menangis dalam rangka melembutkan hati dan agar takut kepada Allah, bukan karena riya atau sum’ah (pamer). Sementara memaksa nangis yang tercela adalah sok nangis untuk dilihat orang lain.” (Zadul Ma’ad, 1/175).

6. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menerangkan, “Menangis dalam shalat jika karena takut pada Allah dan mengingat perkara akhirat, begitu pula karena merenung ayat yang dibaca seperti saat melewati ayat-ayat yang menyebutkan janji dan ancaman, maka tidak membatalkan shalat. Adapun jika menangis tersebut karena musibah yang menimpa atau semacamnya, maka membatalkan shalat. Bisa membatalkan karena menangis tersebut berkaitan dengan perkara di luar shalat. Karenanya memikirkan perkara-perkara di luar shalat atau perkara lain mesti dihilangkan agar tidak membatalkan shalat. Intinya, memikiran berbagai macam hal yang tidak terkait dengan shalat berakibat kekurangan saja di dalam shalatnya.” (Fatawa Nur ‘ala Ad-Darb, 9: 141). Allahu a’lam.


Tweet
FacebookTwitterGoogle+
Unknown

Unknown

  • « Prev Post
    Next Post »

    0 komentar



    Tutup Konverter! Emoticon

    Langganan: Posting Komentar (Atom)

    Artikel Populer

    • Terbongkar Sudah.!!! Ternyata Selama Ini Amerika Memiliki Hutang 57 Ribu Ton Emas Kepada Indonesia.!!! Berikut Alasan Kenapa Amerika Tidak Mau Membayar Dan Tidak Mengakui Hutang-hutangnya. Bantu Share Jika Anda Benar-benar C1nt4 Tanah Air
    • Jika Polisi Marah Ditanya Surat Tugas Razia, Trus Kita Harus Apa ? Ini Jawabanya, Bantu Share Agar Polisi Tidak Semena-Mena..!!
    • Kisah Nyata :Curahan Hati Seorang Ibu Yang Anak Balitanya Kecanduan Gadget Dan Akhirnya Tidak Bisa Berbicara !
    • Penasaran Suami Selalu Pulang Subuh dan Langsung Mandi, Ia Mengikutinya dan Menemukan Rahasia yang Membuatnya Menangis
    • Subhanallah, Nenek 90 Tahun Ini Berangkat Haji dari Hasil Jual Daun Pisang!!! Share Untuk Menginspirasi Banyak Orang...!!!
    • Subhanallah, Ternyata Pahala Mengajak Istri Jalan-Jalan Lebih Baik Daripada i’tikaf di Masjid Sebulan... Share ya...
    • Inilah Alasan Bila Telah Menikah Lebih Baik Berumah Sendiri Meskipun Hanya Ngontrak
    • Innalillahi Wainnalillahi Roziun Mengejutkan Seluruh Keluarga Dan Segenap Netizen !! Usai Ijab Qobul, Wanita Ini Meninggal Dunia ..... Share Dan Do"akan Semoga Amal Ibadahnya Diterima Allah SWT. Amin..
    • WAHAI ISTRI BACALAH.... Jika Suami Datang Tiba-Tiba Minta Berhubungan, Istri Patut CURIGA...
    • Mengejutkan! 3000 Tahun Tak dibuka, 2 Kamar Fir'aun Ternyata Isinya Adalah...
    Copyright © 2016 MuslimShare.Org - All Rights Reserved
    Template Premium By Kunci Dunia